
Haurgeulis, 15/07/2025. - MA Nurul Hikmah Haurgeulis kembali menegaskan komitmennya dalam peningkatan mutu pendidikan dengan capaian membanggakan dari dua pendidiknya. Tano Hidayatullah, S.Pd dan Muttabi’in Muhammad, S.Pd resmi dinyatakan lulus dalam Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Kementerian Agama – Transformasi + Batch 1 Tahun 2025, sekaligus berhak menyandang gelar Guru Profesional (Gr.).
Kelulusan ini bukan sekadar formalitas administratif, melainkan buah dari proses akademik dan profesional yang menuntut integritas, kompetensi, dan kemampuan reflektif sebagai pendidik. PPG format Transformasi + sendiri merupakan langkah strategis Kementerian Agama dalam membangun fondasi profesionalisme guru madrasah yang adaptif terhadap dinamika pendidikan abad ke-21.
Dalam program ini, Tano Hidayatullah mengambil bidang Sejarah Kebudayaan Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sedangkan Muttabi’in Muhammad menempuh jalur Al-Qur’an Hadits di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Keduanya menjalani kurikulum PPG yang menekankan keseimbangan antara penguasaan teori pendidikan, praktik pembelajaran yang terarah, serta integrasi nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan.
Selama masa pendidikan, para peserta PPG menjalani berbagai tahapan, mulai dari pembelajaran daring sinkron dan asinkron, praktik mengajar terbimbing di madrasah mitra, hingga penyusunan RPP dan asesmen autentik. Seluruh proses tersebut berpuncak pada uji kompetensi nasional, sebagai indikator utama kelulusan dan validasi terhadap kesiapan peserta menjadi guru profesional.
Pendekatan yang diusung dalam PPG ini tidak hanya berorientasi pada penguasaan materi dan metodologi, tetapi juga bertujuan membentuk karakter guru sebagai pembelajar sepanjang hayat, yang senantiasa reflektif dan responsif terhadap perubahan sosial, teknologi, dan kebutuhan peserta didik.
Kelulusan dua guru ini menjadi bukti nyata bahwa MA Nurul Hikmah Haurgeulis tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi juga pada proses dan kualitas pengembangan SDM-nya. Melalui peningkatan kapasitas guru, madrasah ini terus berupaya menjawab tantangan pendidikan dengan menyiapkan tenaga pendidik yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga mampu membimbing siswa dengan empati, keteladanan, dan integritas.
Ke depan, keberhasilan Tano Hidayatullah dan Muttabi’in Muhammad diharapkan menjadi langkah awal bagi penguatan kultur profesional di lingkungan madrasah. Lebih dari itu, ini merupakan kontribusi nyata MA Nurul Hikmah Haurgeulis dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter kuat, berwawasan kebangsaan, dan berlandaskan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.