
Indramayu, Minggu 6 Juli 2025 — Gemuruh teriakan pendukung, dan semangat para pemain muda mewarnai laga final Turnamen Sepak Bola U-18 Piala Bupati Indramayu 2025 di Stadion Tridaya. Dalam duel sengit yang mempertemukan dua kekuatan besar — Kecamatan Haurgeulis dan Kecamatan Jatibarang — sejarah baru tercipta: Haurgeulis tampil sebagai juara, setelah menang tipis 1-0 dalam pertandingan yang berlangsung ketat hingga peluit panjang. Gol tunggal Ilham Permana di menit ke-35 menjadi pembeda, sekaligus penentu kemenangan Haurgeulis.
Haurgeulis, yang sebelumnya tidak dijagokan sebagai kandidat juara, tampil disiplin dan penuh determinasi. Mereka mampu meredam dominasi bola Jatibarang.
Usai pertandingan, Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, yang hadir mewakili Bupati Indramayu, menyerahkan langsung trofi kemenangan kepada kapten tim Haurgeulis di podium kehormatan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap seluruh peserta dan pihak yang mendukung suksesnya turnamen ini.
“Turnamen ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga bentuk pembinaan generasi muda dalam bidang olahraga. Semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk terus berkembang dan mengharumkan nama daerah” ujarnya.
Kemenangan ini menjadi tonggak penting bagi Haurgeulis, yang selama ini dikenal lebih kuat di sektor pertanian dan perdagangan, kini unjuk gigi lewat prestasi olahraga. Ini adalah kali pertama Haurgeulis menjadi juara Piala Bupati di kategori U-18, sekaligus membungkam keraguan banyak pihak atas kemampuan generasi mudanya. Ribuan warga Haurgeulis yang menonton langsung pertandingan di stadion pun larut dalam euforia.
Turnamen U-18 Piala Bupati 2025 sendiri diikuti oleh puluhan tim dari seluruh kecamatan di Indramayu. Melalui event ini, Pemerintah Kabupaten Indramayu menunjukkan konsistensi dalam membina bibit-bibit muda melalui kegiatan positif yang memadukan kompetisi dan nilai-nilai karakter.
Kini, nama Haurgeulis tak hanya dikenal karena pasar tumpah dan jalur kereta. Tapi juga karena anak-anak mudanya yang berani, disiplin, dan mampu menulis sejarah di atas rumput hijau.